Oleh: santi andriani
Misteri mengapa ketika bayi
diangkat dan digendong mereka menjadi sangat tenang terjawab oleh
ilmuwan dari Jepang.
Penelitian yang dilakukannya mengungkapkan ketika dalam gendongan detak jantung bayi melambat dan membuat mereka secara otomatis sangat santai. Lain halnya ketika mereka hanya dipegang.
Para ilmuwan dari Institut Pengetahuan Otak Riken di Jepang mengatakan, studi mereka adalah yang pertama untuk menunjukkan bahwa respon bayi ketika digendong adalah seperangkat kerja yang saling berkoordinasi antara saraf, motorik, dan kerja jantung.
"Respon bayi ini mengurangi beban ibu ketika menggendong dan bermanfaat baik bagi ibu dan bayi," kata pemimpin penelitian Dr Kumi Kuroda seperti dilansir dari dailymail.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology ini diklaim bisa membantu para orang tua yang kesulitan menenangkan bayi mereka yang menangis atau rewel.
Penelitian melibatkan pengukuran aktivitas kejut pada otak bayi manusia dan bayi tikus.
Ketika bayi tikus didekap oleh ibu mereka, mereka mengadopsi postur karakteristik dengan kaki tertekuk dan berhenti mengeluarkan suara lengkingan seperti menangis.
Pada tikus, respon menenangkan tergantung pada indera peraba dan kemampuan untuk merasakan gerakan tubuh.
sumber: inilah.com
Penelitian yang dilakukannya mengungkapkan ketika dalam gendongan detak jantung bayi melambat dan membuat mereka secara otomatis sangat santai. Lain halnya ketika mereka hanya dipegang.
Para ilmuwan dari Institut Pengetahuan Otak Riken di Jepang mengatakan, studi mereka adalah yang pertama untuk menunjukkan bahwa respon bayi ketika digendong adalah seperangkat kerja yang saling berkoordinasi antara saraf, motorik, dan kerja jantung.
"Respon bayi ini mengurangi beban ibu ketika menggendong dan bermanfaat baik bagi ibu dan bayi," kata pemimpin penelitian Dr Kumi Kuroda seperti dilansir dari dailymail.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology ini diklaim bisa membantu para orang tua yang kesulitan menenangkan bayi mereka yang menangis atau rewel.
Penelitian melibatkan pengukuran aktivitas kejut pada otak bayi manusia dan bayi tikus.
Ketika bayi tikus didekap oleh ibu mereka, mereka mengadopsi postur karakteristik dengan kaki tertekuk dan berhenti mengeluarkan suara lengkingan seperti menangis.
Pada tikus, respon menenangkan tergantung pada indera peraba dan kemampuan untuk merasakan gerakan tubuh.
sumber: inilah.com